Kamis, 20 Oktober 2016

sayang,
mari pergi,
yang jauh...
jauh sekali hingga orang orang mencari...

Rabu, 12 Oktober 2016

rumah tanpa ibu



rumah tanpa ibu,
aku pulang, 
tiada sambutan. 
aku pulang, 
tiada yang tanya kabar. 


Rabu, 05 Oktober 2016

untuk sayangku di masa depan

jodohku, 
suamiku,
ayah dari anak anakku, 
duniaku, 
tangisku dan bahagiaku, 

kabulkanlah satu dari beribu permintaanku ini,

tolong undang sheila on 7 di resepsi kita nanti 

:')

Selasa, 04 Oktober 2016



"ingin jadi manusia yang lebih dewasa"



Sabtu, 01 Oktober 2016

selamat tahun baru hijriyah


hujan awal oktober

(isi postingan ini tidak akan nyambung dengan judulnya)

jadi,
ceritanya,
saya punya teman sd. kloooop banget lah, sampe setahunan ini nggak pernah ketemu. klop banget kan?
dia anak bem (?) i dont really know dia anak apa sebenernya, pokoknya dari sma selalu ikut organisasi.
saya juga ikut.
ikut diklatnya aja. hwhw (ini tertawa miris)

dari dulu saya apa ya bilangnya...
saya selalu kagum sama dia.
caranya menyikapi sesuatu,
caranya berpikir,
caranya berpakaian,
caranya ngomong,
caranya bergaul,
dia dewasa.
dan nggak pernah mengeluh.

dia itu, semacam pengingat yang diberikan sama Allah buat saya.
salah satu dari banyak pengingat supaya saya nggak melenceng.

dulu, waktu sma,
dia pernah semacam dimusuhi sama anak sekelasnya,
alasannya saya juga agak ga jelas gitu dah, pokoknya
dia lalu bilang sama saya waktu saya tanya kenapa nggak pindah kelas aja,
"kenapa itu harus jadi halangan? kalau aku pindah kelas, berarti aku kalah dari mereka"

dan yang membuat saya kagum adalah,
ibadahnya.
dia rajin solat
dulu waktu sma, saya pernah solat sama dia.
inget banget lah,
waktu itu solat duhur di masjid deket smp 18 kalau nggak salah.
dan yang saya nggak habis pikir,
dia
solat
sunnah
sebelum
dan
sesudah
solat
duhur.
empat rokaat pula kalau nggak salah,
sedangkan saya cuma solat duhur aja.
padahal sudah 6 tahun kita lulus dari sabilillah, saya mts dan dia smp negeri biasa.

dia sekarang (kayaknya, karena sudah  1 tahun nggak ketemu) berhijab.
i mean, bukan hijab yang model model gitu tapi hijab syar'i.

dia alim banget,
saya pingin kaya dia

saya pingin berhijab
saya pingin jadi wanita "elegan" yang omongannya nggak kasar
tapi
saya
merasa
nggak
bisa.

karena saya selalu berpikir,
saya ya gini.
pakai celana ketat,
omongannya nggak bisa dijaga.
kalau saya berhijab saya bukan saya,

tapi itu salah.
saya mengerti,
tapi saya bebal.

saya selalu merasa bingung,
kaya yang ga punya pegangan gitu
saya selalu merasa nggak bahagia
saya selalu merasa kekurangan.

padahal keluarga saya utuh,
padahal semua selalu terpenuhi.

tapi ya gitu.
ya
gitu
pokoknya.